Rasisme yang Tak Kunjung Mati



Permasalahan mengenai rasisme di seluruh dunia tidak kunjung selesai hingga abad ke-20. Adanya sikap yang merasa bahwa diri sendiri lebih superior dibanding orang lain inilah yang menjadi penyebab diskriminasi rasial. Kasus kekerasan yang dilakukan dalam diskriminasi rasial tak jarang disebabkan oleh isu-isu remeh. Contohnya seperti yang terjadi pada kasus kematian George Floyd di Amerika Serikat.  Pada Mei 2020, seorang polisi bernama Derek Chauvin melakukan kekerasan terhadap George Floyd, warga kulit hitam yang diduga membeli rokok dengan uang palsu. Polisi tersebut melakukan kekerasan hingga mengakibatkan George Floyd meninggal dunia. Selain itu, kekerasan terhadap warga kulit hitam, juga beberapa kali terjadi di Indonesia.

 

Pada tahun 2016, seorang mahasiswa Papua yang sedang berkuliah di Yogyakarta, Obby Kogoya juga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh beberapa polisi. Ia dikejar, ditendang, dipukuli, lalu ditangkap saat hendak mengikuti sebuah aksi protes. Tidak hanya itu, pada tahun 2019, beberapa mahasiswa Papua juga mengalamikekerasan verbal yang dilakukan oleh ormas dan TNI akibat dituduh membuang bendera merah putih ke selokan. Salah satunya yang paling melukai perasaan serta harga diri masyarakat Papua adalah makian “Monyet.” Akibat hal tersebut, terjadi kerusuhan di beberapa kota di Papua. Mereka (masyarakat Papua) menekankan bahwa mereka adalah manusia yang sama dengan masyarakat lainnya dan diskiminasi rasial terhadap orang Papua di Indonesia sudah seharusnya dihapuskan dan ditindak tegas.

 

​Persoalan rasisme harus diberantas hingga ke akarnya karena dapat menimbulkan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Contohnya saja banyak kekerasan terhadap korban rasisme yang mengakibatkan kematian. Belum lagi, trauma yang dirasakan serta kebencian yang tertanam pada keluarga korban. Rasisme yang terjadi kepada masyarakat Papua, bukan tidak mungkin akan menimbulkan kemarahan dan kebencian yang kemudian akan mendorong gerakan pemisahan diri (Papua Merdeka). Maka itu, diskriminasi rasial yang terjadi harusditindaklajuti dengan seriua sehingga tidak lagi ada korban. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah, pertama dengan mulai mengajarkan pada anak-anak tentang pentingnya menghargai setiap perbedaan yang ada. Kedua, setiap orang harus menyadari dan menolak dengan tegas lelucon dan hinaan rasis. Ketiga, setiap orang harus menghormati hak asasi yang dimiliki setiap manusia, bahwanya setiap manusia berhak menjalani kehidupan sebagaimana mestinya tidak peduli latar belakang etnis, ras, atau agama mereka.

 

Dalam peradaban yang sudah semakin modern, seharusnya persoalan rasisme sudah hilang dari muka bumi. Saat ini, peraturan mengenai hak asasi manusia sudah diatur dengan jelas dan tegas dalam konstitusi. Dengan kesadaran akan perbedaan, seharusnya segala bentuk diskriminasi rasial tidak lagi terjadi. Khusunya di Indonesia, negara multikultural yang menganut semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti mengaharga isetiap perbedaan yang ada.


Komentar

Postingan Populer